BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Jika dilihat dari kondisi lingkungan alam, Indonesia memiliki kondisi yang sangat besar untuk mengembangkan budidaya lobster air tawar, iklim dan siklus sangat memungkinkan lobster dapat berkembang sepanjang tahun. Berdasarkan hasil pengamatan Hondo Wiayanto et all pada tahun 2003 udang lobster terutama jenis cherax quadricabrinatus dapat dapat bertelur mencapai 4-5 kali dalam setahun. Sementara di Queensland, Australia yang merupakan asal mula habitat lobster ini hanya dapat bertelur hingga dua kali dalam setahun. Selain iklim yang mendukung juga ketersediaan pakan alami yang melimpah dialam dan mudah didapatkan. Sehingga dengan pakan alami tersebut lobster dapat tumbuh dengan cepat.
Usaha perikanan tidak hanya menyakup masalah pada usaha budidaya ikan, selain itu juga usaha dalam bidang lobster merupakan suatu usaha yang cukup menjanjikan bagi dalam dunia industry. Jika dibandingkan dengan udang air tawar lainnya seperti udang galah dan udang windu, , lobster air tawar lebih mudah dibudidayakan. Ini dapat kita lihat dari teknik budidaya yang diterapkan cukup sederhana, sehingga dapat diterapkan oleh siapa saja yang tertarik untuk melakukannya. Lobster air tawar dapat dibudidayakan di akuarium maupun kolam dan tidak dibutuhkan lahan yang begitu luas. Sementara proses pembudidayaan udang windu dan pembudidayaan udang galah memerlukan tekhnik khusus dan lahan yang luas.
Kelebihan lain yang dimiliki oleh lobster air tawar ini antara lain tidak mudah stress dan tidak mudah terserang penyakit. Hal ini jika didukung oleh kebutuhan pakan, kualitas air, dan kebutuhan oksigen dengan baik diikuti dengan pertumbuhan yang cepat. Selain dari sisi budidaya yang cukup sederhana, berkembangnya usaha dibidang lobster air tawar ini tidak lepas dari tingginya peminatan pasar terutama pasar ekspor.
Sebagai salah satu jenis udang konsumsi, juga dapat digunakan sebagai udang hias. Hal ini karena lobster air tawar memiliki warna badan yang cukup unik dan menarik, terutama dua buah capit yang mirip senjata mobil tang. Selain hal tersebut udang juga memiliki kelebihan diantaranya yaitu: kemudahan dalam mengembangbiakannya yaitu cukup dilakukan dalam aquarium atau kolam. Lobster dapat tumbuh dalam aqwarium mencapai ukuran 25-30 cm.
- Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan praktikum tentang pengenalan pembenihan lobster air tawar, Adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang biologi lobster yang dapat dibudidayakan
2. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan jenis kelamin jantan dan betina yang terdapat pada lobster air tawar
3. Mahasiswa dapat mengetahui tehknik-tehknik dalam melakukan pemijahan lobster air tawar
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara membenihkan lobster dengan baik dan bagaimana penerapannya di lapangan
BAB II METODOLOGI
- A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dalam melakukan praktikum tentang Budidaya lobster air tawar ini yaitu
Pukul : 06.00 WIB Sampai selesai
Hari : jumat
Tanggal : 19 Oktober 2012
Tempat : laboratorium reproduksi dan genetika ikan
- B. Alat dan Bahan
Þ Bak pemijahan
Þ Akuarium penetasan
Þ Pipa PVC
Þ Selang aerasi
Þ Aerator
Þ Batu aerasi
Þ Selang siphon
Þ Ember
Þ Air bersih
Þ Penggaris
Þ Timbangan digital
Þ Seser
Þ Induk lobster air tawar
| Þ pH meter
Þ DO meter
Þ Thermometer
Þ Garam
Þ Cacing tanah/ cacing sutera
Þ Touge
Þ Ubi jalar
Þ Pellet lobster
Þ Keong mas
|
- C. Prosedur Kerja
- Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama praktikum
- Bersihkan alat dan bahan tersebut agar tidak mengandung hama dan penyakit yang dapat mengganggu kesehatan lobster
- Masukkan air kedalam wadah
- Pasang selang aerasi pada wadah dengan posisi yang baik dan benar
- Masukkan selter berupa pipa PVC
- Masukkan beberapa pasang induk ke dalam bak pemijahan
- Ambil sepasang induk untuk diukur dan ditimbang serta untuk membedakan alat kelamin jantan dan betina.
- Kemudian masukkan kembali kedalam bak pemijahan dan biarkan hingga didapatkan induk betina yang bertelur
- Lakukan penyiponan dan Pemberian pakan induk selama pemeliharaan dengan frekuensi 2 kali sehari
- Lakukan pemindahan induk yang telah bertelur ke aquarium penetasan untuk menghindari sifat kanibalisme dan menghindari agar telur yang dierami oleh nduk tidak rontok akibat gangguan lobster lainnya.
- Kemudian amati perkembangan telur hingga menetas menjadi burayak
- Setelah larva menetas dan 75 % persen larva sudah lepas dari induknya maka larva telah dapat dirontokkan
- Larva yang telah dirontokkan kemudian dihitung dan ditimbang kemudian dipindahkan ke wadah yang lain.
- Selanjutnya dilakukan pemberian pakan dengan frekuensi 2 kali sehari sebanyak 5% dari biomassa larva dan penyiponan pada wadah budidaya secara teratur
- Hitung tingkat kelangsungan hidup larva setiap 10 hari selama 30 hari pemeliharaan.
- Selama pemeliharaan lakuakan pengontrolan kualitas air dengan mengukur suhu, DO dan pH
- Untuk pencegahan/ penaggulangan penyakit, induk lobster direndam selama 5 menit kedalam larutan NaCl 20 gr
Þ Prosedur unuk penyediaan pakan
- Cacing tanah
v Sediakan media dengan membuat kompos dengan menggunakan batang pisang dan sekam padi. Kedua bahan tersebut dicampur merata, kemudian di masukkan di dalam wadah yang telah disiapkan (besek) dan didiamkan selama ± 7 hari.
v Setelah cukup didiamkan selama 7 hari wadah campuran batang pisang dengan sekam padi dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 7 : 3
v Hasil campuran tersebut dibiarkan selama tujuh hari dan setiap hari disempotkan air agar tidak kering
v Setelah tujuh hari cacing ditebar ke dalam kompos hasil campuran pupuk kandang, sekam padi dan batang pisang.
v Setiap 3 hari biasanya disemprotkan air secukupnya agar wadah tersebut tidak kering (media tetap lembab).
v Puncak pertumbuhan atau panen biasanya apabila cacing tanah sudah berumur 1-2 bulan.
- Keong mas
v Siapkan keong mas
v Cuci dengan air garam dengan dosis 100 ppt
v Masak dengan air tawar hingga isi dari keong mas lepas dari cangkangnya
v Keluaarkan isi keongmas dari cangkangnya
v ambil dagingnya
v potong daging keongmas menjadi beberapa bagian yang kecil
v kemas daging keong mas dalam plastic dan taruh di freezer
- Touge
v Ambil kacang hijau secukupnya
v Rendam kacang hijau selama sehari atau hingga kacang hijau lunak tetapi tidak sampai bekecambah
v Setelah lunak, kacang hijau dikupas
v Dipotong-potong kecil
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Hasil
Table 1. ukuran induk lobster air tawar
Sampel kelompok
|
betina
|
jantan
| ||
Panjang (cm)
|
Berat (gr)
|
Panjang (cm)
|
Berat (gr)
| |
1
|
11.5
|
37
|
12
|
53
|
2
|
8
|
30
|
10
|
40
|
3
|
13
|
63
|
15
|
85
|
4
|
13
|
63
|
15
|
85
|
Rata-rata
|
11,3
|
48
|
13
|
65
|
Table 2. ukuran induk dan jumlah benih yang dihasilkan
sampel
|
Ukuran induk
|
Jumlah benih (ekor)
|
Jumlah benih/ gr induk
|
Jumlah benih/ cm induk
| |
Berat (gr)
|
Panjang (cm)
| ||||
1
|
19
|
9,5
|
121
|
6,3
|
13
|
2
|
68
|
13
|
252
|
3,7
|
19,3
|
3
|
23
|
10,5
|
140
|
6
|
13
|
Rata-rata
|
37
|
11
|
171
|
5,3
|
15,1
|
Table 3. perkembangan telur
no
|
Tanggal pengamatan
|
Umur telur (hari)
|
keterangan
|
1 | 31 oktober 2012 | 1 | Berwarna kuning |
2 | 8 nopember 2012 | 9 | Berwarna kuning ke orangean |
3 | 17 nopember 2012 | 18 | Berwarna orange |
4 | 21 nopember 2012 | 22 | Orange kemerah-merahan |
5 | 24 nopember 2012 | 25 | Bintik mata |
6 | 09 desember 2012 | 39 | telur sudah menetas tetapi masih menepel ditubuh induk |
7 | 13 desember 2012 | 43 | Semua larva telah lepas dari induknya |
Table 4. ukuran dan jumlah benih lobster air tawar dari induk yang beratnya 19 gr
Sampling ke | Hari/ tanggal pengamatan | Umur (hari) | Jumlah benih (ekor) | Berat rata-rata (gr/ekor) | SR (%) |
1 | Rabu, 31/10/12 | 1 | 121 | 0,022 | 100 |
2 | Minggu,11/11/12 | 10 | 43 | 0,075 | 35 |
3 | Rabu,21/11/12 | 20 | 1 | 0,081 | 0.008 |
4 | Jumat, 30/11/12 | 30 | 1 | 0,0890 | 0,008 |
Table 5. ukuran dan jumlah benih lobster air tawar dari induk yang beratnya 68 gr
Sampling ke | Hari/ tanggal pengamatan | Umur (hari) | Jumlah benih (ekor) | Berat rata-rata (gr/ekor) | SR (%) |
1 | Sabtu,01/12/12 | 1 | 252 | 0,031 | 100 |
2 | Senin, 10/12/12 | 10 | 107 | 0.04358 | 42 |
3 | Kamis. 20/12/12 | 20 | 85 | 0,05400 | 33 |
4 | Rabu. 30/12/12 | 30 | 77 | 0,15 | 30 |
Table 6 ukuran dan jumlah benih lobster air tawar dari induk yang beratnya 10,5 gr
Sampling ke | Hari/ tanggal pengamatan | Umur (hari) | Jumlah benih (ekor) | Berat rata-rata (gr/ekor) | SR (%) |
1 | Kamis/ 13/12/12 | 1 | 140 | 0,0320 | 100 |
2 | Minggu/23/12/12 | 10 | 89 | 0,0584 | 63 |
3 | Selasa/02/01/13 | 20 | 52 | 0,0959 | 37 |
4 | Kamis/10/01/13 | 30 | 49 | 0,17 | 35 |
Table 7 kualitas air media pemeliharaan lobster air tawar
no
|
parameter
|
Kualitas air
| ||
pemijahan
|
pengeraman
|
benih
| ||
1
| Suhu (0C) |
27 – 29
|
27 – 29
|
21- 29
|
2 | DO (ppm) |
4 – 4.67
|
3,56 – 4,50
|
3, 78 – 4,13
|
3 | pH |
8 – 8,08
|
7,89 – 8,12
|
8 – 8,12
|
- Pembahasan
Penyeleksian calon induk bertujuan untuk mendapatkan induk yang benar-benar berkualitas. Yang harus diketahui dari induk yang berkualitas yaitu mengetahui asal usul induk , umur induk, tingkat pertumbuhan induk, jenis kelamin dan nafsu makan induk (Wiyanto dan Hartono, 2003).
Berdasarkan kegiatan praktik yang telah dilakukan di laboratorium Genetika dan reproduksi ikan bahwa dalam kegiatan seleksi calon induk yaitu pengukuran panjang dan berat badan lobster air tawar. Pada table 1 dapat terlihat panjang calon induk betina berkisar 8-13 cm dengan berat rata-rata 43,3 gr, sedangkan induk jantan panjangnya berkisar 10-15 cm dengan berat rata-rata 59 gr. Dari table 1 juga dapat dilihat bahwa induk yang cocok dijadikan indukan adalah indukan yang berasal dari kelompok 3 dan 4. Hal ini sesuai dengan pendapat Agung dan Prayugo ( 2007 ) yang menyatakan bahwa bobot badan berkisar > 50 gram untuk betina dan > 60 gram untuk jantan dengan panjang untuk betina maupun jantan > 12 cm. selain itu adanya kolerasi antara ukuran tubuh dengan jumlah telur yang dihasilkan sehingga makin. Dari table 2 dapat dilihat bahwa induk yang menghasilkan larva terbanya adalah induk yang beratnya 68 gram dengan pajang 13 cm. Hal ini sesuai dengan pernyataan Agung dan Prayugo ( 2007 ) yang menyatakan induk betina yang berukuran 13-15 cm mampu menghasilkan juvenile antara 250-300 ekor.
Perkembangan telur pada induk yang mengeram dapat dilihat pada table 3. Perkembangan telur tersebut yaitu pada minggu pertama telur berwarna kuning. Sekitar satu minggu kemudian telur, akan berubah warna menjadi kuning ke orange-orangean. Memasuki minggu ketiga warna telur akan berubah menjadi orange, pada minggu keempat telur tetap berwarna orange kemerahan tapi muncul bintik-bintik hitam . bintik tersebut bahwa telur akan menetas. Telur akan metas pada miggu keenam. Dan danpada beberapa hari berikutnya benih akan lepas dari induknya. Terjadinya perubahan warna telur pada saat pengeraman karena adanya proses perkembangan embrio, yang juga dipengaruhi oleh kualitas air serta jenis pakan yang diberikan pada induk lobster air tawar.
Dari hasil pengamatan tersebut hampir sama denaga pernyataan wiyanto dan Hartono (2006), bahwa sekitar 19 hari setelah kawin atau 4 hari setelah keluar telur yang pertama, semua telur akan keluar berwarna kuning , sekitar dua minggu kemudian telur akan berubah warna dari kuning menjadi orange. Memasuki minggu keemat muncul bintik hitam. Bintik- bintik tersebut menandakan bahwa dalam waktu beberapa hari lagi telur akan menetas. Telur akan menetas diakhir minggu kelima.
Setelah telur menetas , benih masih tetap menempel di tubuh induknya. Benih tidak langsung lepas dari tubuh inuknya karena masih membutuhkan makanan berupa lender di tubuh induk, benih baru mulai lepas setelah 3-5 hari setelah menetas.
Pengukuran benih dilakukan sekali dalam 10 hari selama pemeliharaan benih, hal ini bertujuan untuk mengetahui laju perumbuhan benih serta tingkat kelangsungan hidup benih. Adapun hasil pengukuran dri benih dapat dilihat pada table 4,5 dan 6. Yang menunjukkan pertambahan berat pada benih. Hal ini dikarenakan benih secara rutin diberi pakan. sedangkan untuk tingkat kelangsungan hidup (SR) larva lobster air tawar selama 1 bulan pemeliharaan selalu terjadi penurunan tingkat kelangsungan hidup disebakan karena tingkat kepadatan yang tinggi, jenis dan ukuran pakan yang diberikan dan kondisi lingkungan yang tidak baik seperti tidak stabilnya suhu pada aquarium pemeliharaan benih, serta munculnya sifat kaniballisme yang sangat tinggi terlebih pada umur 2 minggu benih sudah mengalami pergantian kulit (moulting), dimana pada saat oergantian kulit benih tersebut dapat mengalami kematian karena dimakan oleh benih yang lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wiyanto dan Hartono (2006), ysng mrnyatakan bahwa benih lobster melaui moulting pada umur 2-3 minggu setelah menetas.
Pakan yang diberikan pada benih lobster air tawar yaitu pakan alami berupa cacing tanah, dan cacing sutera. Keuntungan pemebrian pakan cacing sutera dan cacing tanah dibandingkan pellet yaitu pemeberian pakan alami tidak membuat air akuarium cepat kotor karena pakan alami yang di berikan dalam keaadaan hidup. Namun apabila kebutuhan pakan alami yang habis maka benih diberikan cacing beku. Frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari dengan dosis 3% dari bobot biomassa. Pada pagi hari 25 % dan sore 75% .
Untuk menjaga kualitas air pada pemeliharaan lobster maka perlu dilakukan penyiponan sebelum pemeberian pakan. agar sisa pakan yang tidak termakan sebelumnya tidak mengendap di dasar aquarium.
- Kualiatas air merupakan factor penting dalam budidaya lobster air tawar karena diperlukan sebagai media hidup baginya. Beberapa parameter kulitas dapat mempengaruhi hidup lobster air tawar adalah suhu, DO dan pH. Dari praktikum yang dilakukan di dapatkan pH yang bersifat basa yaitu 8 – 8,12. Agung dan Prayugo (2007) menyatakan pH air yang baik untuk pertumbuhan lobster air tawar berkisar 6,5-9. Jika angka pH kurang dari 5, akan berpengaruh sangat buruk bagi pertumbuhan lobster air tawar karena dapat menyebabkan kematian. Sementara pH yang diatas 9 bisa menurunkan nafsu makan sehingga pertumbuhannya bisa menjadi lambat. Sedangkan untuk suhu pada praktikum yang dilakukan suhunya tidak stabil sehingga menyebabkan pertumbuhan lobster air tawar menjadi terhambat menurut Agung dan Prayugo (2007) menyatakan bahwa pertubuhan optimum lobster air tawar akan dapat dicapai bila dipelihara pada selah suhu 25-29oC. pada umumnya lobster air tawar dapat hidup pada rentang oksigen terlarut yang lebar akan tetapi untuk pertumbuhan optimal lobster air tawar membutuhkan kadar oksigen terlarut > 4 ppm.
- Meskipun lobster air tawar termasuk tahan terhadap serangan hama dan penyakit karena kulitnya yang keras dan tebal, tetapi kewaspadaan tetap saja diperlukan. Beberapa penyakit yang sering menyerang lobster dan menyebabkan kematian adalah sebagai berikut, Saprolegnia dan Achyla, Cacingjangkar dan Argulus foliaceus. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pengemdalian penyakit secara berkala dengan merendam lobster yang terinfeksi kedalam larutan garam (20 gram garam dilarutkan ke dalam 1 liter air) selama 5 menit.
DAFTAR PUSTAKA
Lukito, A. dan S. Prayogo. 2002. Lobster Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta
Wiyanto, R dan H. Hartono. 2006. Merawat Lobster Hias di Aquarium. Penebar Swadaya. Jakarta.
salam.. boleh kah saya mendapatkan artikel dari halaman blog ini dalam format doc. ? ini email saya ridzuan5331@gmail.com
ReplyDeletesaya berminat untuk menjadikan sebagai rujukan.. untuk makluman.. saya amat kagum dengan segala info yang diberikan di dalam blog ini.. tahniah tuan
Saya di sini untuk berkongsi kesaksian saya tentang apa yang dilakukan syarikat pinjaman yang dipercayai untuk saya. Nama saya Nikita Tanya, dari Rusia dan saya ibu yang cantik dari 3 kanak-kanak saya kehilangan dana saya untuk mendapatkan pinjaman yang sangat sukar untuk saya dan anak-anak saya, saya pergi ke talian untuk mencari bantuan pinjaman semua harapan adalah hilang sehingga satu hari yang setia ketika saya bertemu kawan saya yang baru-baru ini memperoleh pinjaman dari Perkhidmatan Pendanaan Le_Meridian Dia memperkenalkan saya kepada syarikat pinjaman yang jujur ini yang membantu saya mendapat pinjaman dalam masa 5 hari kerja, saya akan berterima kasih untuk selama-lamanya kepada Bapak Benjamin, kerana membantu saya kembali berjalan kaki. Anda boleh menghubungi Encik Benjamin melalui e-mel: lfdsloans@lemeridianfds.com, mereka tidak tahu saya melakukan ini untuk mereka, tetapi saya hanya perlu melakukannya kerana ramai orang di luar sana yang memerlukan bantuan pinjaman sila datang ke syarikat ini dan selamatkan. Watsats: (+ 1 989-394-3740)
ReplyDelete