1. LATAR BELAKANG
Keberadaan lobster air tawar dapat dikatakan sesuau hal yang baru. Khususnya lobster jenis red claw. Jenis ini selain dapat dibudidayakan sebagai udang konsumsi, juga sebagai udang hias. Lobster air tawar relatif mudah untuk dibudidayakan dan diminati banyak orang. Kebutuhan konsumsi yang sangat tinggi terutama untuk kebutuhan ekspor merupakan daya tarik tersendiri.
2. TUJUAN
Tujuan direncanakannya usaha ini adalah;
- Mencari Ridha Allah SWT.
- Mencari rezeki yang barakah
- Membuka lapangan kerja
- Mendayagunakan potensi umat yang tidak tergunakan.
3. GAMBARAN UMUM
KEGIATAN USAHA
Pembenihan lobster :
Merupakan usaha untuk mendapatkan benih atau anakan.
Pembesaran lobster :
Merupakan pembesaran benih lobster mejadi lobster dewasa yang siap dikonsumsi. Tidak hanya terbatas pada udang konsumsi tetapi juga sebagai udang hias.
PASAR
Segmentasi pasar:
Jangka Pendek (±1 tahun) : Bandung & sekitarnya
Jangka Panjang (≥1 tahun) : dalam dan luar negeri
Target pasar:
Sebagai udang konsumsi : Rumah makan, restoran, hotel, dll
Sebagai udang hias : Pasar ikan, pedagang ikan hias, hobiis (kolektor ikan hias), dll
Positioning:
Sebagai peternak dan pengusaha lobster air tawar mulai dari pembenihan, pembesaran sampai marketing dan penjualan
TAKTIK PEMASARAN
- Marketing Mix concept
- Produk berkualitas
- Harga bersaing
- Tempat yang mudah dijangkau
- Publikasi dan pemasaran yang bertahap
- Pelayanan yang bersahabat dan profesional
- Informasi yang jelas kepada konsumen
- Strategi penjualan
penjualan dilakukan dengan promosi tertulis dan visual. Promosi ini difokuskan pada target pasar yang ada. Setelah suatu target pasar tercapai maka dilanjutkan dengan target pasar berikutnya. Strategi penjualan ini diupayakan menghasilkan kerjasama yang besar dan jangka panjang dengan perusahaan penampung lobster kelas besar. Berdasarkan konsep ini, diharapkan berapapun produksi lobster yang dihasilkan sudah ada kejelasan pihak yang akan membeli lobster tersebut.
4. GAMBARAN RINCI
1. ASUMSI USAHA
· Lama pengusahaan sekitar satu tahun
· Pemanenan dapat dilakukan empat kali per tahun
· Lobster yang dibudidayakan adalah jenis Cherax quadricarinatus
· Tingkat kematian benih mencapai 15%
· Harga jual benih umur 2 bulan Rp 7.500,- per ekor
· Jumlah anakan yang dihasilkan per induk diambil rata-rata dari 100 s.d 200 ekor yaitu sebanyak 150 ekor
2. ANALISIS USAHA (Per 6 bulan)
Dalam usaha lobster air tawar setidaknya ada dua peluang usaha yang bisa dimasuki oleh para peternak. Usaha tersebut yaitu pembenihan dan pembesaran lobster air tawar. Berikut gambaran analisis usaha dengan memperhitungkan biaya dan pendapatan:
A. PENGELUARAN
1. Biaya tetap:
a. Induk 10 pasang @ Rp. 60.000,- Rp. 600.000,-
b. Akuarium 20 buah @ Rp. 125.000,- Rp. 2.500.000,-
c. Rak akuarium Rp. 1.000.000,-
d. Pompa Air akuarium 20 buah @ Rp. 30.000,- Rp. 600.000,-
e. Aerator 10 buah @ Rp.13.000,- Rp. 130.000,-
f. Pipa paralon 0,5 inchi 4 buah @ Rp. 12.000,- Rp. 48.000,-
g. Slang aerator 20 meter Rp. 20.000,-
g. Sambungan dan keran aerator Rp 50.000,-
h. Pipa paralon ukuran 0.5 s/d 4 inchi Rp 100.000,-
i. Lem pipa Rp 10.000,-
sub total Rp. 5.058.000,-
2. Biaya Operasional Sampai BEP (6 bulan)
a. Sewa rumah (Rp. 300.000,- per bulan) Rp. 1.800.000,-
b. Pakan (Rp. 5000,- per hari) Rp. 900.000,-
c. Listrik dan air (Rp.50.000 per bulan) Rp 300.000,-
sub total Rp. 3000.000,-
TOTAL BIAYA PENGELUARAN Rp. 8.058.000,-
B. PENERIMAAN PENJUALAN (Per 6 Bulan atau 2 kali panen)
Penjualan Benih 10 induk x 200 ekor x 85% x 2
Rp5.000,- = Rp 17.000.000,-
C. PENDAPATAN (Per 6 Bulan atau 2 kali panen)
Penerimaan – Biaya operasional = Rp 8.942.000,-
3. DATA PASAR
Permintaan di dalam negeri dari konsumen, agen dan pengusaha lainnya cukup besar. Sejauh ini sudah ada satu pengusaha dan satu agen ikan hias yang menawarkan agar lobster yang kami hasilkan dijual kepada mereka baik dengan system beli ditempat maupun konsinyasi.
Tingginya permintaan baik dalam dan luar negeri dari berbagai restaurant maupun hotel-hotel berbintang yang menyajikan makanan berbahan dasar lobsterpun sangatlah besar. Hal ini dikarenakan karakteristik yang dimilikinya tidak ada pada udang jenis lain. Ukuran tubuhnya yang besar membuat kandungan dagingnya juga lebih banyak. Ditambah dengan rendahnya kandungan lemak, kolesterol, dan garam yang dimilikinya dibandingkan dengan lobster air laut, sehingga aman dikonsumsi.
Berikut beberapa negara pengimpor lobster: Jepang, Singapura, Malaysia, Hongkong, Cina, Taiwan, Korea, Jerman, AS, Kanada, Selandia Baru, Australia, Belgia, Belanda, Perancis. Bahkan di Hongkong, lobster disajikan dalam bentuk nuggets, sup dan campuran salad.
5. STRATEGI PENGOLAHAN BISNIS
Strategi Pengembangan Usaha
Pasar yang menjadi tujuan ialah dalam negeri dan mancanegara. Untuk pasar dalam negeri diawal kami berencana mengembangkannya di kota Bandung sebagai tempat kami beraktivitas baik kuliah, bisnis, maupun berorganisasi. Lalu setelah stabil kami akan mulai memasarkan produk kami di Jawa dan Sumatera. Kemudian ke wilayah-wilayah lainnya di Indonesia yang potensial untuk pemasaran lobster. Kami akan mencoba mengembangkan usaha pembudidayaan lobster ini tidak hanya di Bandung, tetapi juga di beberapa kota lainnya di Jawa maupun Sumatera dengan jaringan atau link yang kami miliki. Kemudian kami akan mencoba merambah pasar internasional ke mancanegara terutama yang terdekat seperti Malaysia dan Singapura.
Alur Pengembangan Usaha
1. Persiapan usaha dan pemenuhan faktor-faktor produksi sebagai modal.
2. Usaha pembenihan lobster dengan sistem budidaya akuarium.
3. Pemasaran dan penjualan benih dengan fokus market kota Bandung sampai tercapai BEP (Break Event Point) dengan manajerial yang profesional.
4. Mengembangkan usaha pembesaran lobster disamping usaha pembenihan.
5. Pencarian lahan-lahan baru untuk pengembangan usaha di Jawa dan Sumatera.
6. Manajerial keuangan secara profesional
7. Pemasaran dengan target utama menguasai pasar dalam negeri.
8. Pemasaran ke mancanegara
No comments:
Post a Comment