Kutu air salah satu hewan kecil yang menjadi makanan favorit bagi anak ikan atau benih ikan. itulah salah satu alasan mengapa sekarang banyak yang melakukan budidaya kutu air. Kutu air merupakan jenis udang renik, ada beberapaka macam kutu air seperti Daphnia dan Moina yang termasuk dalam family Depphnidae dan kutu air termasuk udang renik yang paling primitif.
Tempat hidup Dephnia dan Moina sebagian besar berkembang di air tawar, tetapi ada juga yang berkembang biak di laut namun tidak sebanyak yang berkembang di air tawar.
Cara makan kutu air cukup unik, karena mereka mencari makanannya hanya dengan menggerak-gerakan kaki-kakinya yang pipih, dari gerakan tersebut dapat menimbulkan arus air yang membawa makanan sampai makanan tersebur mendekat ke mulutnya.
Makanan kutu air yaitu tumbuh-tumbuhan renik dan sisa-sisa bahan organic yang sedang membusuk. Ciri khas dari hewan yang satu ini yaitu bentuk tubuhnya yang gepeng, bila kita lihat dari atas seperti sebuah cangkang kerang-kerangan.
Di atas tubuh bagiannya cangkang tersebut membentuk sebuah kantong yang berguna sebagai tempat penampungan dan tempat penyimpan telurnya. Di dalam kantung tersebut telur-telur berkembang menjadi embrio ketika lahir embrio tersenbut sudah tumbuh dewasa.
Kutu air berkembang tanpa proses perkawinan antara induk jantan dan betina atau secara patenogenetik. Perkembangan pada daphia dan moina terjadi perbedaan, baik pada suhu, keasaman, dan banyaknya anak yang dihasilkan.
Daphnia biasanya kan hidup pada suhu 22°C-30°C. anak daphnia sudah menjadi dewasa ketika sudah berumur 4 hari, umur daphnia dapat mencapai 12 hari dan setiap dua dua hari sekali beranak sebanyak 28 ekor.
Selama hidupnya daphnia dapat beranak sebanyak 7 kali, sedangkan apabila anak moina akan menjadi dewasa setelah umur 5 hari dan umurnya mencapai 30 hari, setiap dua hari sekali moina beranak sebanyak 32 ekor, jadai kalau moina selama hidupnya dapat beranak sebanyak 15 kali.
Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin ini biasanya terjadi pada musim panas, sedangkan pada musim dingin perkembang biakan akan menghasilkan individu janta. Dan setelah dewasa jantan tersebut akan mengawini sang induk dan dariperkawinan itu bisa menghasilkan telur yang lebih besar dibanding telur yang tidak melalui proses perkawinan.
Cara Pembibitan Kutu Air
Untuk mendapatkan bibit pertama-tama kita harus menyediakan tempat atau wadah, setelah tempat siap baru kita bisa mencari bibit kutu air yang masih liar untuk dimasukan ke tempat yang telah kita sediakan, kita bisa mendapatkan bibitnya di rawa-rawa , telaga, danau, waduk, dan tempat-tempat yang terdapat genangan air.
Cara untuk menyediakan tempat untuk pembibitan:
Sediakan bak yang telah diisi air tawar
Kemudian masukan potongan jerami dan pupuk kandang sebanyak 0,2 kg/m²
Berilah bantuan oksigen kedalam air
Selanjutnya masukan bibit kutu air yang sudah kita dapat dari alam
Setelah bibit berumur 2 minggu dan warna air sudah berubah menjadi kecokelatan, hal tersebut tandanya sudah ditumbuhi oleh fitoplankton
Cara budidaya Kutu air dalam Jumlah Besar
Sediakan bak-bak dengan ukuran 1 m²
Sediaka kotoran ayam sebanyak 10 kg dan larutkan pada 90 liter air
Kemudian laritan direndam selama 5-10 hari dan usahan diberi udara
Sediakan bungkil kelapa yang halus dan sudah diayak
Pemupukan pertama yang terdiri dari campuran kotoran ayam dan bubuk bungkil kelapa kemudian kita larutkan di dalam kantong gandum atau kantong lainnya, lalu gantung kantong tersebut di atas tempat atau wadah peliharaan dan kita peras supaya cairan keluar samapai benar-benar habis. Pemberian pupuk seperti itu bisa kita lakukan lagi sebanyak dua kali selama pemelihraan berlangsung dengan dosis yang lebih sedikit, sekitar ¼ - ½ dari dosis pemupukan pertama.
Cara Perawatan dan Pemeliharaan
Ada beberapa langkah untuk mengecek kepadatan atau perkemabangan kutu air dalam sebuah wadah atau tempat :
Air yang ada di dalam tempat atau wah kida aduk terlebih dahulu
Kemudian air kita ambil sebanyak 3 kali dengan gelas kecil
Setelah air yang ada dalam gelas didapat kemudian kita tuangkan kedalam Petridis supaya kelihatan jelas dan kita hitung dengan menggunakan pipet, nilai rata-rata hasil perhitungan tersebut kita gunakan untuk mencari kepadatan rata-rata/milliliter.
Untuk mengetahui kesehatan kutu air kita bisa melihatnya dari warna tubuh kutu air tersebut. Warna cokelat kemerahan pertanda kutu air sehat, sedangkan berwarna pucat berarti kutu air tidak sehat.
Apabila dalam proses pemeliharaan ini terdapat jumlah jamur yang cukup banyak maka proses pemeliharaan jangan diteruskan, dan biasanya jamur muncul pada hari ketiga.
Dengan pemeliharaan yang baik maka dapat dipastikan puncak perkemabangan kutu air akan kelihatan setelah 7-10 hari, dengan kepadatan berkisar 3500-5000 ekor/liter, namun apabila kepadatan tersebut kita dapat dalam waktu 10 lebih, maka bisa dikatakan pemeliharaan kurang maksimal, lebih baik segera dipanen dan lakukan budidaya yang baru.
No comments:
Post a Comment