Indukan yang dipilih untuk dipijahkan harus dipelihara secara khusus agar menghasilkan telor secara terus menerus dan jumlah telor yang optimal.
Ciri indukan yang akan melakukan pemijahan sbb:
1. Induk jantan bertingkah seperti kalajengking yang ekor dan capitnya diangkat.
2. Induk betina terlihat aktif membersihkan badannya (abdomen) dengan pasangan kaki ke empat dan kelima, terutama kaki renangnya (pleopods).
3. Indukan sering berdekatan dan saling bercumbu.
4. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pemijahan sbb:
5. Induk jantan & betina telah matang gonad.
6. Induk jantan & betina dalam kondisi prima, sehat dan atau terbebas dari virus/penyakit.
7. Capit induk jantan harus lengkap sedangkan untuk capit induk betina tidak harus lengkap (minimal 1 capit)
8. Induk jantan dan atau betina harus dari sumber berbeda, untuk mencegah terjadi inbreeding.
9. Pakan yang diberikan secara berselingan antara lain: kecambah (toge), cacing tanah, keong mas, kacang ijo.
10. Pemeriksaan serta sipon sisa pakan dan kotoran pada wadah pemijahan dilakukan setiap 2 minggu sekali.
11. Ketinggian air sekitar 30 cm dengan suhu diantara 23-30'c serta oksigen terlarut diatas 3 ppm.
12. Media sembunyi antara lain paralon,tali rapia dsb diberikan sesuai jumlah induk betina.
13. Lingkungan wadah harus dalam kondisi nyaman dan tenang.
14. Perbandingan induk jantan & betina antara lain 1 jantan X 1 betina,1 jantan X 2 betina.
Pemijahan secara berpasangan dapat dilakukan di akuarium berukuran panjang 50 cm, lebar 40 cm dan tinggi 30 cm. Sementara pemijahan secara massal dapat dilaksanakan di bak semen atau bak fibre dengan berukuran 2 m X I M X 1 m atau 6 m x 2 m x I M. Persyaratan wadah untuk kolam pemijahan adalah sama seperti halnya wadah pemeliharaan untuk pematangan. Kolam memiliki pemasukan air dan pintu pengeluaran. Debit air yang masuk ke kolam kurang lebih 0,5 l/detik. Kolam dilengkapi pula dengan dengan system kemalir dan kobakan yang akan memudahkan pada saat panen/seleksi.
Dalam pengamatan produksi di lapangan, hasil kegiatan pemijahan biasanya dapat dievaluasi setelah 21 hari, dari mulai induk disatukan dalam wadah pemijahan. Seleksi induk matang telur dilakukan dengan mengeringkan kolam pemijahan, kegiatan ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Pagi hari sebaiknya kolam sudah kering dan induk tertampung semua dalam kobakan, padakondisi ini air sebaiknya terus mengalir. Oleh karena itu sistem kemiringan kolam, kemalir dan kobakan harus diterapkan dengan baik, sehingga induk terjaga dari kematian. Sebelum terjadi pemijahan udang betina terlebih dahulu berganti kulit (premating moult).Pada kondisi ini udang lemah, setelah pulih kembali terjadilah pemijahan. Pemijahan dapat dilakukan di kolam tanah, akuarium, bak beton atau fibreglass dengan padat tebar 4 ekor/m2. Perbandingan induk jantan dan betina 1 : 3. Selama proses pemijahan induk diberi pakan pellet dengan kandungan protein 30% sebanyak 5% per hari dari berat biomass dengan frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari, lama pemijahan 21 hari.
Makasih infonya ms bro....
ReplyDelete