expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Saturday, March 1, 2014

Sarana Wadah Pembesaran Lobster Alami dan Buatan


a. Kolam Semen/Tanah, banyak digunakan untuk budidaya lobster air tawar. Kolam semen dapat dibuat dalam berbagai ukuran disesuaikan dengan lahan yang ada. Contoh ukuran kolam yang ideal adalah 2 x 2 x 0,5 m (panjang x lebar x tinggi). Usahakan kolam tersebut mudah dibersihkan. Bila kolam dikuras untuk tujuan panen, airnya bisa dipakai kembali. Ketika panen, air tidak dibuang tetapi ditampung dulu dalam tandon (tempat penyimpanan air). Air yang masih tersisa sedikit di dasar kolam dibuang karena banyak mengandung feses (kotoran) dan sisa pakan yang tidak habis. Setelah panen selesai, air diisikan kembali dan ditambah air baru sampai ketinggian air yang diinginkan. 

Sebelum digunakan, kolam semen/tanah yang baru sebaiknya direndam terlebih dahulu untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi lobster. Perendaman ini dilakukan selama kurang lebih 1 minggu dan air diganti setiap 2-3 hari sekali. Sebagai uji coba, dimasukan berapa ekor ikan hias seperti guppy. Bila dalam satu minggu ikan tersebut masih hidup, berarti kolam tersebut sudah siap dipakai.

b. Talang Hujan, mulai banyak digunakan untuk budidaya lobster air tawar. Kolam ini bisa digunakan untuk memelihara burayak maupun untuk pembesaran. Kolam talang hujan sangat baik untuk memberdayakan lahan sempit karena ukurannya yang tidak terlalu lebar. Talang hujan kemudian disekat-sekat dengan panjang masing-masing ruangan 20 cm. Sebagai penyekat bisa digunakan anyaman kawat. Setiap ruangan hanya diisi oleh satu ekor lobster sehingga kanibalisme (memakan sejenisnya) bisa dikurangi. Bagian atas talang juga perlu ditutup dengan kawat supaya lobster tidak kabur. 

c. Botol Selain talang, wadah lain yang dapat digunakan adalah botol plastik seperti botol kemasan air mineral. Botol-botol ini disusun sedemikian rupa dan dimasukan ke dalam kolam. Dalam setiap botol hanya diisi dengan seekor lobster, sehingga tidak terjadi kanibalisme. Botol yang umum digunakan adalah botol kemasan air mineral berkapasitas 600 mL atau lebih. Pada ¾ bagian botol ini dibuat lubang kecil-kecil agar air bisa masuk ke dalam botol. Botol tersebut juga dibuat satu lubang yang lebih besar untuk menyalurkan makanan ke dalam botol.

2 comments: