expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Saturday, March 1, 2014

Cara Budidaya Cacing Darah Untuk Pakan Alami Lobster Air Tawar


1. Habitat Cacing darah
Budidaya cacing darah di Indonesia belum dilakukan secara optimal. Selama inicacing darah diperoleh dari alam sehingga tergantung pada kondisi musim. Pada musimhujan, cacing darah sulit diperoleh karena banyak yang hanyut terbawa air. Sementara ituuntuk memenuhi kebutuhan makanan bagi benih ikan hias dan ikan konsumsi perlukan cacing darah dalam jumlah relative besar dan kontinyu. Hal ini dapat diatasi dengan membudidayakan cacing darah tersebut. Yang perlu diperhatikan dalam usaha budidayacacing darah adalah penyediaan media budidaya yang sesuai sebagai tempat hidupnya. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa Chironomus sp. Tumbuh dan berkembang baik  pada limbah sagu, namun tanpa usaha budidaya kelimpahannya sangat tergantung musim.

2. Cara Budidaya
Dalam budidaya cacing darah Chironomus sp. Pertama persiapkan wadah yang digunakan dalam pemeliharaan larva Chirinomus sp. dengan media berupa lumpur kolamyang diperkaya zat haranya dengan menambahkan pupuk kotoran ayam kering. Sebagaimedia hidup (substrat), lumpur yang telah dikeringkan dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan setebal 0,5 cm dan ditambahkan pupuk kotoran ayam sesuai dengan perlakuan. Penambahan air dilakukan pada media secara merata dan dibiarkan selama 3hari sehingga terjadi proses dekomposisi. Pemupukan ulang dilakukan setiap 2 minggu dengan teknik dan dosis yang sama pada awal pemeliharaan.

3. Kandungan Nutrien
Tubuh cacing darah mengandung 90% air dan sisanya 10% terdiri dari bahan kering.Kandungan nutrisi yang dimiliki cacing darah berdasarkan bahan kering dapat dilihatdibawah iniKandungan Nutrisi Cacing Darah berdasar Bahan Kering

Dengan kandungan nutrisi yang kaya protein, cacing darah merupakan salah satu pakanikan yang disukai. Dalam blantika ikan hias, cacing darah telah digunakan sebagai pakanikan sejak tahun 1930-an. Komposisi kandungan asam amino pada cacing darah tersebutdapat dilihat pada tabledibawah(Widanarni, 2006).Kandungan asam amino cacing darah

Warna merah pada cacing darah dapat ditularkan pada ikan/lobster air tawar,sehingga orang berlomba-lomba mendapatkan cacing darah untuk “memerahkan”ikan/lobsternya. Warna merah pada cacing darah disebabkan oleh haemoglobin, yangsangat diperlukan oleh makhluk tersebut agar dapat hidup pada kondisi dengan kadar oksigen rendah. Sejauh ini tidak ada hubungan antara haemoglobin dengan warnaikan/lobster. Kandungan protein yang tinggi akan menyebabkan ikan / lobster yang mengkonsumsinya menjadi “lebih sehat” sehingga ikan / lobster tersebut warnanya menjadi lebih cerah.

3 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. AKI KANJENG ALIAS AKI SOAK. Mending ilmunya di pake sendiri. Biar gak banyak org pasang iklan buat bantu memperakaya dirimu. Buat mas Joko yg udh bersumpah demi Allah, hati hati ja sampean. Hidup gak bakalan tenang kalo sampean tetap begitu. Percuma smpean di lahirkan di besarkan, giliran dah nunggu wkt mati malah begitu.

    ReplyDelete