Dihabitat aslinya, lobster air tawar aktif mencari pakan pada malam hari (nocturnal). Pakan lobster air tawar biasanya berupa biji-bijian, ubi-ubian, dan bangkai hewan. Cara memakan pakan menggunakan tahapan kerja antena panjang mendeteksi bahan pakan terlebih dahulu. Jika bahan pakan tersebut sesuai dengan keinginannya, lobster akan menangkapnya menggunakan capit, selanjutnya menyerahkan kepada kaki jalan pertama sebagai tangan pemegang pakan yang akan dikonsumsi. Lobster air tawar memiliki gigi gigi halus yang terletak dipermukaan mulut, sehingga cara memakan pakannya sedikit demi sedikit.
Dihabitat alaminya, lobster air tawar biasa mengonsumsi pakan berupa biji- bijian, umbi umbian, tumbuhan, hewan yang mati (scavenger), sekaligus memangsa hewan hidup lain dari kelompok udang. Karena itu lobster air tawar termasuk hewan omnifora. Kebiasaan nyata yang sering dilakukan adalah mengonsunsi udang- udang kecil yang hidup di habitatnya atau memangsa hewa anggota cherax itu sendiri, sehingga lobster aur tawar memiliki sifat kanibal. Jenis pakan yang dapat dikonsumsi induk lobster air tawar diantaranya daging udang kecil, ubi jalar, dan pelet.
Kebiasaan Reproduksi:
Perilaku lobster air tawar yang cukup menarik untuk diamati adalah aktivitasnya saat
perkawinan hingga muncul juvenil. Tahap awal yang dilaksanakan oleh setiap induk
sebagai berikut.
- Mencari pasangan
- Melakukan percumbuan antar pasangan
- Melakukan perkawinan
- Induk betina mengerami telur
- Induk betina mengasuh benih hingga waktu tertentu
Secara umum, habitat asli lobster air tawar adalah danau, rawa, atau sungai air tawar yang hanya terletak di kawasan perairan Papua, Papua Nugini, dan negara- negara bagian Australia. Habitat berupa danau, rawa, atau sungai yang biasa ditempati dalam melaksanakan siklus hidup lobster air tawar adalah yang memiliki ciri-ciri khusus, seperti tepi relatif dangkal dilengkapi dasar yang terdiri dari campuran lumpur, pasir,dan batuan.
Disamping itu habitat alam yang selalu ditempati lobster air tawar juga harus dilengkapi tumbuhan air atau tumbuhan darat yang memiliki akar atau batang terendam air dan daunnya berada diatas permukaan air.
Berkaitan dengan kondisi lingkungan habitat alami, beberapa spesies lobster air tawar hidup dengan suhu air minimum 8°C. Meskipun demikian, banyak pula spesies lobster air tawar yang hidup dilingkungan dengan suhu air 26-30°C, seperti habitat yang terletak didaerah dataran rendah.digunakan.
Pengukuran kualitas air yang telah dilakukan menunjukan bahwa didaerah- daerah yang ditempati populasi lobster air tawar di Indonesia, seperti Danau Klarisifet dan Sungai Ayamoro di Kabupaten Wamena, Papua, memiliki kandungan oksigen terlarut (02) berkisar 3-5 ppm, karbondioksida (CO2) 30-44 ppm, keasaman (pH) 6,7-7,8, suhu air 18-22°C, alkalinitas atau kesadahan 82-112 ppm CaCO3, dan amonia kurang dari 1,2 ppm.
Sementara itu beberapa referensi menunjukan bahwa danau, rawa, atau sungai di Australia memiliki kandungan oksigen terlarut berkisar 3-5 ppm, CO2 50-60 ppm, pH 6,5-8,5, suhu air 24-30°C, alkalinitas 100-120 ppm CaCO3, dan amonia 0,2-
No comments:
Post a Comment