expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Tuesday, March 24, 2015

Analisa Usaha Budidaya Lobster Air Tawar Terbaru 2015

Analisa Usaha Budidaya Lobster Air Tawar, LAT (singkatan dari lobster air tawar) sudah menghasilkan keuntungan sekian puluh juta, lobster air tawar mampu mempunyai nilai jual 120 ribu hingga 200 ribu per kilo. Ukurannya terbilang besar, 8 ekor per satu kilonya. Masalahnya, untuk mencapai ukuran segitu membutuhkan waktu yang sangat lama dengan biaya yang terhitung tinggi. Faktanya bahwa pertumbuhan pasar lobster air tawar ini berjalan sangat lambat sekali. 

Indonesia memiliki potensi besar sebagai wilayah pengembangan lobster air tawar karena memiliki dua musim. Sayangnya hal ini tidak di barengi dengan sumber daya manusia yang ( SDM ) yang handal dalam mengembangkan budidaya lobster air tawar. Dengan kondisi ini menyebabkan lobster air tawar masih sulit diperoleh di pasaran dan harganya masih kurang terjangkau masyarakat luas. 


ANALISA INDUSTRI

a. Bidang Usaha

Beberapa usaha yang akan dikembangkan meliputi :

 Usaha jasa pengelolaan pengembang biakan Lobster Air Tawar Usaha Produksi dan Pemasaran

b. Luas Pasar keseluruhan

• Target pasar yang akan dicapai ialah pasar local.• Memenuhi kebutuhan pasar yang sangat terjangkau.• Mempermudah proses transaksi dipasar.

c. Pengembangan Produk-Produk Baru Dalam Industri

Melihat dari segi pengelolaan dan pengembangan membudidayakan Lobster Air Tawar lebih mudah ketimbang jenis udang yang lainnya, misalnya saja udang galah. Tempat pemeliharaanya pun tidak perlu luas, cukup menggunakan akuarium, kolam atau kolam bak yang terbuat dari semen. Hal ini berbeda dengan udang galah yang pemeliharaannya membutuhkan teknik yang lebih rumit dan penggunaan lahan yang tidak sempit.

d. Kecenderungan Pasar

Melihat secara geografis Indonesia memiliki 2 iklim tropis yang mendukung untuk melakukan pengembangan lobster air tawar sepanjang tahun tanpa henti. Dengan demikian, potensi lobster air tawar yang umumnya bertelur 4-5 kali dalam setahun dan bias dimanfaatkan secara maksimal.

f. Kekuatan dan kelemahan pesaing

a.Kekuatan

Semakin besar skala usahanya , perputaran modalnya tentu juga semakin besar. Misalnya, pembenihan skala kecil hanya melibatkan belasan indukan, sedangkan pada skala besar bias puluhan hingga ratusan indukan yang dikawinkan, modal yang diperlukan tentu juga semakin besar. Jumlah indukan yang harus dipelihara harus mengikuti luas kolam.

b. Kelemahan

Tidak dapat di pasarkan ke pasar local secara langsung kebanyakan hanya dapat di pasarkan di tempat-tempat lain yang membutuhkannya.

g. Peluang pasar yang masih tersedia

Selama lobster air tawar masih menjadi produk konsumsi, pasti ada pasar yang menampungnya, meskipun pembudidayaan lobster air tawar, ikan mas, lele, gurami sudah banyak dan permintaan lobster banyak. 


RENCANA PEMASARAN

a.Segmentasi dan Target Pasar

Harga lobster konsumsi untuk pasar lokal masih sangat tinggi. Hal ini sangat wajar karena jumlah penawaran lebih sedikit daripada permintaan. Beberapa tahun kedepan, bukan tida kmungkin harga lobster air tawar bisa lebih terjangkau. Dengan demikian lobster air tawar akan mudah dijumpai di supermarket, kafe, restoran seafood, bahkan tidak heran jika warung tenda dipinggir jalan juga bakal menyajikannya.

b. Strategi baruan pemasaran:

1). Strategi Produk

 Lobster air tawar

2). Strategi Harga

Ditingkat konsumen akhir seperti pembeli eceran, rumah tangga dan restoran, lobster untuk konsumsi dihargai Rp.120.000-Rp.200.000 per kilogram sekitar 8 ekor per kilonya. Untuk loster hias ukuran 2 inchi dihargai Rp.18.000 per ekor.

3). Strategi Distribusi

Selama lobster masih dijadikan bahan untuk konsumsi, permintaan berulang akan selalu ada . tidak perlu ekspor, kebutuhan local saja sudah sangat besar. Lobster air tawar yang sudah dipanen jika akan dijual kekonsumen diluar kota harus dikemas dengan baik. Tujuannya, agar kualitas lobster bisa dipertahankan dengan baik serta melihat dan menggunkan standar internasional menyebutkan wadah pengangkutan ikan atau udang hidup melalui pesawat adalah Styrofoam berukuran 1 x 0.5 x 0.4 meter dengan bobot minimum 6 kilogram, tidak bocor dan tertutup rapi. Pengemasan yang dilakukan ada 2 cara yaitu, pengemasan kering dan pengemasan basah.

4). Strategi Promosi

Untuk langkah awal penjualan ada bentuk promosi penjualan yaitu berupa harga jual yang ekononis dan adanya kerja sama kemitraan penjualan. proyeksi penjualan 3 sampai dengan 5 tahun mendatang (dalam unit dan rupiah)


RENCANA PRODUKSI

A. Proses Produksi

Pembenihan merupakan usaha untuk mendapatkan benih atau anakan. Keberhasilan pembenihan ditandai dengan diperolehnya lobster dalam jumlah banyak, berkualitas baik dan tingkat kematiaanya rendah. Pembenihan dapat dilakukan baik dalam skala kecil maupun besar, tergantung pada jumlah indukan yang dikawinkan dan luas lahan yang digunakan. Ada beberapa yang harus di perhatikan dalam pengembangan pembenihan:

• Membedakan Jantan dan Betina

Sebelum melakukan pembenihan terlebih dahulu dapat membedakan mana yang jantan dan yang betina

1. Memilih Indukan

Setelah dapat membedakan lobster yang jang jantan dan betina, langkah selanjutnya adalah mengawinkannya. Maka akan dipilih indukan yang berukuran diatas 4 inchi (10 cm) atau berumur diatas 5-6 bulan karena lobster seperti ini akan memiliki jumlah anakan sangat banyak.

2.Mengawinkan Lobster

Setelah mengetahui maka indukan jantan dan betina lobster dijadikan satu kolam atau akuarium.

3.Pengeraman dan Penetasan Telur

Lobster air tawar betina ( indukan ) yang sedang membawa telur biasa disebut dengan istilah induk gendong telur.

Pada periode awal pengeraman, induk betina yang sedang gendong telur akan melipatkan ekornya dengan erat ke bagian dalam sebagai bentuk perlindungan terhadap telur – telurnya.

Telur ini berbentuk oval dan berdiameter 1/10 inci dan akan dierami selama kurun waktu 4 – 6 minggu.

Masa ini disebut dengan masa inkubasi. Apabila suhu air dapat dipertahankan dikisaran 280 C, masa inkubasi akan berlangsung lebih cepat, yakni selama 30 – 35 hari. Selama dalam masa pengeraman, kualitas air harus selalu diperhatikan dan dijaga.

Pengecekan terhadap induk betina yang berstatus gendong telur baru aman untuk dilakukan dalam tempo 2 minggu setelah proses pemijahan terjadi. Setelah itu, induk gendong telur harus segera dipindahkan ke kolam / akuairum pengeraman.

Pemindahan induk gendong telur harus dilakukan dengan sangat hati – hati untuk menghindari rontoknya telur akibat pergerakan ( berontak ) induk. Selama dalam masa pengeraman, telur – telur lobster air tawar akan berkembang melalui 5 fase, yaitu :

Fase 1 ( hari ke 1 – 3 ), telur berwarna keabuan.

Fase 2 ( hari ke 12 – 14 ), telur berwarna kecoklatan.

Fase 3 ( hari ke 20 – 23 ), menginjak fase eye spot ( titik hitam pada telur ).

Fase 4 ( hari ke 28 – 35 ), telur berwarna oranye kemerahan; organ tubuh sudah terbentuk lengkap.

Fase 5, telur telah berubah menjadi burayak yang sudah siap turun gendong ( lepas dari induknya ). 

Menempatkan induk betina yang sedang gendong telur dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :

Pengeraman tunggal, yaitu dengan cara menempatkan 1 ekor induk gendong telur ke dalam 1 kolam / akuarium. 

Pengeraman massal, yaitu dengan cara menempatkan beberapa ekor induk gendong telur ke dalam 1 kolam / akuarium. Beberapa induk gendong telur yang ditempatkan secara bersama – sam ke dalam kolam / akuarium harus mempunyai umur telur yang sama ( minimal berselisih 10 hari ).

4.Memelihara Benih

Seteah menetas, anakan lobster tidak cocok diberikan makanan dari jenis sayuran dn umbi-umbian. Maka lebih baik diberi makan cacing sutra atau cacing beku karena kandungan proteinnya tinggi, sehingga dpat memacuh pertumbuhan dengan baik.

5.Kematian Benih

lobster jarang terserang penyakit

6.Panen Benih

Setelah berukuran 2 inchi (5cm) atau berumur 2 bulan anakan bisa dipanen dan dijual.

b.Persyaratan Teknologi yang Dibutuhkan

Pergantian Air Menciptakan Oksigen Tinggi

Untuk mendapatkan hasil yang sangat baik adalah memperhatikan pergantian air menciptakan oksigen tinggi. Dengan metoda seperti ini oksigen dapat terlarut dan masuk terus menerus dan jumlahnya sangat maksimal. Lobster air tawar membutuhkan air yang memilikih temperature 24-31 derajat. Dan derajat keasaman Ph 6-8, jika diluar itu air perlu dimodifikasi dengan teknik tertentu.

c. Wadah Pemeliharaan

1. Akuarium

2. Kolam semen

3. Bak fiber

4. Kolam tanah


ANALISIS USAHA (Per 6 bulan)

Dalam usaha lobster air tawar setidaknya ada dua peluang usaha yang bisa dimasuki oleh para peternak. Usaha tersebut yaitu pembenihan dan pembesaran lobster air tawar. Berikut gambaran analisis usaha dengan memperhitungkan biaya dan pendapatan:

A. PENGELUARAN

1. Biaya tetap:

a. Induk 10 pasang @ Rp. 60.000,- Rp. 600.000,-

b. Akuarium 20 buah @ Rp. 125.000,- Rp. 2.500.000,-

c. Rak akuarium Rp. 1.000.000,-

d. Pompa Air akuarium 20 buah @ Rp. 30.000,- Rp. 600.000,-

e. Aerator 10 buah @ Rp.13.000,- Rp. 130.000,-

f. Pipa paralon 0,5 inchi 4 buah @ Rp. 12.000,- Rp. 48.000,-

g. Slang aerator 20 meter Rp. 20.000,-

g. Sambungan dan keran aerator Rp 50.000,-

h. Pipa paralon ukuran 0.5 s/d 4 inchi Rp 100.000,-

i. Lem pipa Rp 10.000,-

sub total Rp. 5.058.000,-

2. Biaya Operasional Sampai BEP (6 bulan)

a. Sewa rumah (Rp. 300.000,- per bulan) Rp. 1.800.000,-

b. Pakan (Rp. 5000,- per hari) Rp. 900.000,-

c. Listrik dan air (Rp.50.000 per bulan) Rp 300.000,-

sub total Rp. 3000.000,-

TOTAL BIAYA PENGELUARAN Rp. 8.058.000,-

B. PENERIMAAN PENJUALAN (Per 6 Bulan atau 2 kali panen)

Penjualan Benih 10 induk x 200 ekor x 85% (8.058.000) x 2 x 5.000,- = Rp 17.000.000,-

C. PENDAPATAN (Per 6 Bulan atau 2 kali panen)

Penerimaan – Biaya operasional = Rp 8.942.000,-


No comments:

Post a Comment